HUBUNGAN NILAI HEMATOKRIT, JUMLAH TROMBOSIT DAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Authors

  • Nurul Navela Efiariza Universitas Andalas
  • Dian Pertiwi Universitas Andalas
  • Hendra Permana Universitas Andalas
  • Efrida Universitas Andalas
  • Ety Yerizel Universitas Andalas
  • Rahmi Lestari Universitas Andalas

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, nilai hematokrit, jumlah trombosit, jumlah leukosit

Abstract

demam berdarah dengue (dbd) merupakan infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus dengue yang dapat menyerang semua kelompok umur terutama anak-anak yang masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama pada wilayah endemik. Pemeriksaan darah seperti hematokrit, trombosit dan leukosit penting dilakukan untuk memantau kondisi pasien agar mendapatkan terapi yang tepat dan mencegah terjadinya syok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai hematokrit, jumlah trombosit dan leukosit dengan derajat klinis dbd. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling pada pasien anak dengan diagnosis dbd di rsup dr. M. Djamil padang periode januari 2019-desember 2020. Data diperoleh dari rekam medis rsup dr. M. Djamil padang pada bulan januari 2022-februari 2022 dengan jumlah sampel 58 sampel. Data dianalisis menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian mendapatkan karakteristik sampel terbanyak pada kelompok usia 2-11 tahun (53,4%), dan jenis kelamin laki-laki (51,7%) dengan derajat klinis terbanyak yaitu derajat iii (55,2%). Sebagian besar pasien memiliki nilai hematokrit pada rentang normal untuk semua kelompok umur, jumlah trombosit <100.000/mm3 (96,55%), dan jumlah leukosit <5.000/mm3 (48,27%). Hasil analisis mendapatkan hubungan nilai hematokrit dengan derajat klinis dbd dengan nilai p=0,549 dan r=0,080, untuk hubungan jumlah trombosit dengan derajat klinis dbd dengan nilai p=0,000 dan r=-0,780, dan untuk hubungan jumlah leukosit dengan derajat klinis dbd dengan nilai p=0,024 dan r=0,296. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara nilai hematokrit dengan derajat klinis dbd, dan terdapat hubungan antara jumlah trombosit dan jumlah leukosit dengan derajat klinis dbd.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Idris R, Tjeng WS, Sudarso S. Hubungan antara Hasil Pemeriksaan Leukosit, Trombosit dan Hematokrit dengan Derajat Klinik DBD pada Pasien Anak Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Sari Pediatr. 2017;19(1):41.

Syamsir S, Pangestuty DM. Autocorrelation of Spatial Based Dengue Hemorrhagic Fever Cases in Air Putih Area, Samarinda City. J Kesehat Lingkung. 2020;12(2):78.

Yoeyoen A indrayani, Wahyudi T. Infodatin Situasi Penyakit Demam Berdarah di Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kemenkes RI; 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2020. 169–170 p.

Profil Kesehatan Indonesia 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2021. 169 p.

Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Tahun 2019. Dinas Kesehatan Kota Padang. Padang; 2020. 72 p.

Profil Kesehatan Tahun 2020. Dinas Kesehatan Kota Padang; 2021. 83 p.

Marcdante K., Kliegman R, Jenson H, Behrman R. Bagian XVII Penyakit Infeksi. In: Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 2. 15th ed. Jakarta: EGC; 1996. p. 1134.

Pujiati. Perbedaan Gangguan Homeostasis Pada Penderita DBD Tanpa Syok dan SSD (Sindrom Syok Dengue). Sultan Agung. 2009;65(119):113–23.

Widyanti NNA. Keparahan Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Sanglah Tahun 2013-2014. E- J Med. 2016;5(8):0–5.

Nusa KC, Mantik MFJ, Rampengan N. Hubungan Ratio Neutrofil Dan Limfosit Pada Penderita Penyakit Infeksi Virus Dengue. e-CliniC. 2015;3(1).

World Health Organization. Handbook for clinical management of dengue. Geneva, Switzerland: WHO; 2012.

Towidjojo VD, Tandungan N. Hubungan kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan demam berdarah dengue pada pasien dewasa. J Ilm Kedokteran, Med Tadulako. 2014;1(2):26–35.

Rena N M, Utama S PT. Kelainan Hematologi Pada Demam Berdarah Dengue. J Penyakit Dalam. 2009;(10):218–23.

Nalongsack S, Yoshida Y, Morita S, Sosouphanh K, Sakamoto J. Knowledge, attitude and practice regarding dengue among people in Pakse, Laos. Nagoya J Med Sci. 2009;71(1–2):29–37.

Risniati Y, Tarigan LH, Tjitra E. Leukopenia sebagai Prediktor terjadinya Sindrom Syok Dengue pada Anak dengan Demam Berdarah Dengue DI RSPI. Prof. dr. SULIANTI SAROSO. Media Litbang Kesehat. 2011;21(3):96–103.

Malavige GN, Fernando S, Fernando DJ, Seneviratne SL. Dengue viral infections. Indian J Dermatol. 2010;68–78.

Eu-Ahsunthornwattana N, Eu-ahsunthornwattana J, Thisyakorn U. Peripheral Blood Count for Dengue Severity Prediction: a Prospective Study in Thai Children. J Pediatr. 2008;121(2):S127.2-S128.

Pongpan. Prognostic Indicators for Dengue Infection Severity. Int J Clin Pediatr. 2013;2(1):12–8.

Masihor JJG, Mantik MFJ, Memah M, Mongan AE. Hubungan Jumlah Trombosit Dan Jumlah Leukosit Pada Pasien Anak Demam Berdarah Dengue. J e-Biomedik. 2013;1(1):391–5.

Nugraheni MA, Saptanto A, Setiawan MR. Hubungan antara Jumlah Trombosit, Leukosit, Limfosit, dan Hematokrit dengan Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue pada Anak. Sari Pediatr. 2017;19(1):3.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Demam Berdarah di Indonesia 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2016. 1–12 p.

Dinas Kesehatan Kota Padang. Profil Kesehatan Kota Padang Tahun 2018. J Chem Inf Model. 2018;53(9):70.

Suhendro, Nainggolan L. Demam Berdarah Dengue. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo A, Simandibrata M, Setiyohadi B, Syam A, editors. Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta; 2014. p. 539–43.

Hadinegoro SR, Soegijanto S, Wuryadi S, Suroso T. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan; 2006.

Soedarmo, Sumarmo S, Poorwo. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis. 2nd ed. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2008. 155–180 p.

Dadiyanto DW, Heru M. M, Anindita S. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2011.

Scott TW. Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention And Control. World Health Organization. Geneva, Switzerland; 2009. 257–259 p.

Hadinegoro, Sri R, Soegijanto S. Tata Laksana Demam Berdarah Dengue di Indonesia. 3rd ed. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. 25–28 p.

Sudaryono. Perbedaan Manifestasi Klinis dan Laboratorium Berdasarkan Jenis Imunoglobulin Pada penderita Demam Berdarah Dengue. e- J UNS. 2011;

Hadinegoro SR, Satari HI. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 1999.

Sutaryo. Dengue. Yogyakarta: Medika Fakultas Kedokteran UGM; 2004.

World Health Organization. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. Geneva, Switzerland; 2009.

WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. WHO Regional Publication SEARO. New Delhi: WHO, Regional Office for South-East Asia; 2011. 159–168 p.

Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia [Internet]. Vol. 5, Kesmas Indonesia. Jakarta; 2017 [cited 2021 Jul 5]. p. 9. Available from: http://kesmas-id.com/download/pedoman-pencegahan-pengendalian-dbd-di-indonesia-2017/

Barbara B. Hematology Principle and Procedure. 4th ed. Boston : Department of Hematology Tufts New England Medical Center Hospital; 1984.

Khasanah AN, Suyadi S. Studi Jumlah Trombosit Antara Pendonor Laki-Laki Dan Perempuan Pada Usia Yang Berbeda Di Unit Transfusi Darah Cabang Kota Malang. Florea J Biol dan Pembelajarannya. 2014;1(1):17–22.

White J. Platelets strucuture. 4th ed. Michelson A, Cattaneo M, Frelinger A, Newman P, editors. Boston, USA: Elsevier; 2019. 45–73 p.

Fountain JH, Lappin SL. Physiology Platelet. pubmed. 2020;1–3.

Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan H. Demam Berdarah Dengue. In: Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata I, Setiati S, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. 5th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. p. 2773–9.

Holinstat M. Normal platelet function. Cancer Metastasis Rev. 2017;36(2):195–8.

Agus S, Nurhayati, Parwati I, Rudiman PIF, Wisaksana R, Kosasih H, et al. Perbandingan Nilai Diagnostik Trombosit, Leukosit, Antigen NS1, dan Antibodi IgM Antidengue. J Indones Med Assoc. 2011;61:8.

Bain BJ, Laffan MA, Bates I. Practical Haematology. London: Elsevier; 2017.

Harahap NS. Pengaruh Aktifitas Fisik Maksimal Terhadap Jumlah Leukosit dan Hitung Jenis Leukosit pada Mencit (Mus Musculus L) Jantan. J Ilm Ilmu Keolahragaan. 2008;1–24.

Rahman D, Apollo F, Rismadayanti W, Ginting M, Fitri K. Jumlah Leukosit Dan Hitung Jenis Leukosit Pada Atlet Softball. J Ilm Ilmu Keolahragaan. 2018;2:1–9.

Prasad J, Jamsheed M, Kalayanarooj S, Biswas A, Dhariwal. National Guidelines For Clinical Management Of Dengue Syndrome. New Delhi; 2014.

Ralapanawa U, Alawattegama ATM, Gunrathne M, Tennakoon S, Kularatne SAM, Jayalath T. Value Of Peripheral Blood Count For Dengue Severity Prediction. BMC Res Notes. 2018;11(1):4–9.

Chairlan, Lestari E. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan. 2nd ed. Mahode AA, editor. Jakarta: EGC; 2011. 258–310 p.

Purwanto. Pemeriksaan Laboratorium Pada Penderita Demam Berdarah Dengue. Media Heal Res Dev. 2012;

Sutedjo A. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium. 2nd ed. Yogyakarta: Amara Books; 2007.

Prayitno A, Hegar B, Wulandari, Oswari H, Satari HI, Karyanti MR, et al. Update Management of Infectious Diseases and Gastrointestinal Disorders. 1st ed. Hadinegoro SR, Kadim M, Devaera Y, Idris NS, Ambarsari CG, editors. Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM; 2012. 63–72 p.

Savitri N, Santhi D, HERAWATI S. Korelasi Antara Jumlah Leukosit Terhadap Derajat Klinis Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kriteria WHO 2011 Pada Pasien Anak Di RSUP Sanglah. Univ Udayana …. 2017;1–9.

Djati AP, Santoso B, Satoto TBT. Faktor risiko demam berdarah dengue di kecamatan Wonosari kabupaten Gunung Kidul Provinsi DIY tahun 2010. J Ekol Kesehat. 2012;11(3):230–9.

Hartoyo E. Spektrum Klinis Demam Berdarah Dengue pada Anak. Sari Pediatr. 2016;10(3):145.

Heatubun CE. Perbandingan Jumlah Trombosit Pada Demam Berdarah Dengue Tanpa Syok Dan Syok Di Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. J e-Biomedik. 2013;1(2):863–7.

Azimah F. Gambaran Jumlah Trombosit, Leukosit dan Hematokrit Terhadap Derajat Klinis DBD Di Bangsal Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat Andalas. 2019;

Ugi D, Damayanti N. Hubungan Kadar Trombosit, Hematokrit, Dan Leukosit Pada Pasien Dbd Dengan Syok Di Makassar Pada Tahun 2011-2012. Al-Iqra Med J. 2019;1(1):31–40.

Rasyada A, Nasrul E, Edward Z. Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit pada Penderita Demam Berdarah Dengue. J Kesehat Andalas. 2014;3(3):343–7.

Taufik S A, Yudhanto D, Wajdi F, - R. Peranan Kadar Hematokrit, Jumlah Trombosit Dan Serologi Igg - Igm Antidhf Dalam Memprediksi Terjadinya Syok Pada Pasien Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram. J Intern Med. 2007;8(2):105–11.

Hidayat WA, Yaswir R, Murni AW. Hubungan Jumlah Trombosit dengan Nilai Hematokrit pada Penderita Demam Berdarah Dengue dengan Manifestasi Perdarahan Spontan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. J Kesehat Andalas. 2017;6(2):446.

Ginting AIPB. Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit Pada Penderita Demam Berdarah Dengue yang Dirawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan. J PANNMED. 2019;3:1–9.

Elindra F, Achmad S, Tejasari M. Hubungan Kadar Trombosit dan Hematokrit dengan Derajat Penyakit Demam Berdarah Dengue pada Pasien Dewasa. Bandung: Prosiding Penelitian Sivitas Akademik UNISBA (Kesehatan); 2014.

Fitriastri NH, Nilapsari R, Kusmiati M. Hubungan Trombositopenia dengan Manifestasi Klinis Perdarahan pada Pasien Demam Berdarah Dengue Anak. Bandung: Prosiding Pendidikan Dokter; 2014.

Setyawati D, Qulub S, Hutasoit GA, Lumula R. Hubungan antara Jumlah Leukosit dan Hematokrit dengan Derajat Beratnya Penyakit DBD pada Pasien Anak di RSU. Anutapura Periode Januari 2014-Maret 2015. J Ilm Kedokt. 2019;4(1):43–4.

Dewi R, Tumbelaka AR, Sjarif DR. Clinical features of dengue hemorrhagic fever and risk factors of shock event. Paediatr Indones. 2016;46(3):144.

Pangestu WH. Perbedaan Profil Hematologi Rutin pada Penderita Demam Berdarah Dengue Anak dan Dewasa. J Ilm Kedokt. 2019;1.

Pusparini. Kadar hematokrit dan trombosit sebagai indikator diagnosis infeksi dengue primer dan sekunder. J Kedokt Trisakti. 2004;23(2):51–6.

Saerang SC. Hubungan antara Hasil Pemeriksaan Leukosit, Trombosit, dan Hematokrit dengan Derajat Klinik DBD pada Pasien Anak di RS TK II Moh Ridwan Meuraksa Jakarta Timur Periode Januari-Desember 2019. J Unhas. 2021;

Rena NMRA, Utama S, M TP. Kelainan hematologi pada demam berdarah dengue 2 2. 2009;10(September).

Fatahna AA. Hubungan Jumlah Trombosit, Leukosit dan Hematokrit pada Pasien Anak dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) terhadap Lama Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu. J Islam Med. 2021;

Valentino B. Hubungan Antara Hasil Pemeriksaan Darah Lengkap dengan Derajat Klinik Infeksi Dengue pada Pasien Dewasa di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Eprints [Internet]. 2012; Available from: http://eprints.undip.ac.id/37427/

Downloads

Published

2024-10-20

How to Cite

Efiariza, N. N., Pertiwi, D., Permana, H., Efrida, E., Yerizel, E., & Lestari, R. (2024). HUBUNGAN NILAI HEMATOKRIT, JUMLAH TROMBOSIT DAN JUMLAH LEUKOSIT DENGAN DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(10), 4875–4889. Retrieved from https://ejournal.nusantaraglobal.or.id/index.php/sentri/article/view/3506