IMPLEMENTASI MANAJEMEN JALAN NAFAS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN

Abstract

Cedera kepala (head injury) terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan serta pembuluh darah di kepala yang dapat mengakibatkan gangguan neurologis serta penurunan kesadaran. Masalah pada penurunan kesadaran erat kaitannya dengan masalah pernafasan sehingga prioritas penanganan utama adalah mempertahankan kepatenan jalan nafas. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan kegawatdaruratan pada pasien cedera kepala dengan manajemen jalan nafas. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif: studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan kegawatdaruratan. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 sampai 21  Januari 2024 dimulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi, yang dilakukan pada dua orang pasien cedera kepala yang mengalami bersihan jalan nafas tidak efektif. Implementasi jalan nafas yang dilakukan adalah mengidentifikasi tanda dan gejala primer cedera kepala (jalan nafas, saturasi oksigen, frekuensi pernafasan), memonitor tekanan darah, intake dan output cairan, melakukan teknik Juw thrust/Head till chin lift dan suction, memposisikan semi fowler/ fowler, memberikan  oksigen sesuai indikasi dokter, dan edukasi teknik nafas dalam untuk mengurangi nyeri. Hasil penelitian yang diperoleh dari tindakan implementasi manajemen jalan nafas pada pasien cedera kepala pada kasus 1 yaitu bersihan jalan nafas menjadi efektif, saturasi oksigen meningkat, respiratory rate 24x/menit, nyeri menurun dengan intensitas 2 (0-10), dan CRT>2 detik, pada kasus 2 yaitu bersihan jalan nafas menjadi efektif, saturasi oksigen meningkat, respiratory rate 27x/menit, nyeri menurun dengan intensitas 2 (0-10), dan CRT>2 detik, Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada kasus 1 dan kasus 2 maka  disimpulkan bahwa implementasi manajemen jalan nafas pada pasien cedera kepala teratasi (clear)