EFEKTIFITAS PROGRAM PMT DAN KEGIATAN KONSELING TERHADAP ANGKA KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PKM HAURWANGI
Keywords:
PMT, Konseling, StuntingAbstract
Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018, meskipun mengalami penurunan stunting disbanding tahun 2018 tetapi stunting merupakan salah satu target capaian yang harus mengalami penurunan sampai mencapai 14 % sehingga dapat mencapai angka toleransi prevalensi stunting dari WHO yaitu dibawah 20%. Tujuan umum pada penelitian ini untuk mengetahui efektivitas Program PMT (Pemberian Makan Tambahan) dan kegiatan konseling posyandu terhadap angka kejadian stunting Di Desa Cipeuyeum Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Tahun 2023. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian pre eksperimen one group pre test post test. Lebih dari setengahnya balita dengan kategori status gizi sangat pendek sebanyak 18 orang (36%) dan balita dengan kategori pendek sebanyak 32 orang (64%). Sebagian kecil balita dengan kategori status gizi sangat pendek sebanyak 16 orang (32%) dan pendek sebanyak 11 orang (22%) dan hampir setengahnya memiliki kategori status gizi normal sebanyak 23 orang (46%). Hasil uji Paired T-test menunjukkan p value 0.000 < 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan secara statistik bahwa Program Pemberian Makan Tambahan (PMT) dan Kegiatan Konseling efektif dalam menurunkan angka stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Haurwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Tahun 2023. Diharapkan dapat menjadi informasi tambahan untuk bidan dalam memberikan konseling dan penyuluhan untuk mengurangi angka kejadian stunting.
Downloads
References
Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis Determinan dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(1), 55. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.1.55-62
Yadika, A. D. N., Berawi, K. N., & Nasution, S. H. (2019). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. In Jurnal Majority , 8(2), 1-6. (Kemenkes RI, 2021)
Puskesmas Haurwangi. (2023). Laporan Bulanan Puskesmas Haurwangi. Puskesmas Haurwangi
Ridho M, Sasongko R N, Kristiawan. (2021). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia Dini Di Indonesia. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 5 Issue 2 : 2269-76
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. (2023). Laporan Bulanan Dinas Kesehatan Cianjur. Dinas Kesehatan Cianjur
Sofiyana, D., & Noer, E. R. (2013). Perbedaan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu Sebelum Dan Setelah Konseling Gizi Pada Balita Gizi Buruk. Journal of Nutrition College, 2(1), 134–144. https://doi.org/10.14710/jnc.v2i1.210
Nugraha, D., Salam, A., & Laraeni, Y. (2017). Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Tindakan Ibu Dalam Pemberian Mp-Asi Dan Berat Badan Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Gizi Prima, 2(2), 137–147.
Sari, Ratnawati. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Gapura Kabupaten Sumenep. Amerta Nutrition. Vol, 2 No,2, 2018, 182-188. https://ejournal.unair.ac.id/AMNT/article/view/8 215
Erina M, Kartikasari W, Yensasnidar. 2021. Efektifitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Konseling dalam Perbaikan Status Gizi Balita. Jurnal Kesehatan Perintis . 7(2): 28-35
Rahmawati, R., rezal, F., & Erawan, P. (2017). Pengaruh Konseling Gizi Dengan Media Booklet Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Ibu Dalam Upaya Pencegahan Gizi Buruk Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 2(6), 198377.Adriani, 2014. Gizi dan Kesehatan Balita. Cetakan Pertama. Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Dinas Kesehatan Jawa Barat. 2021. Profil Kesehatan Jawa Barat tahun 2021. Jawa Barat : Dinas Kesehatan
De Onis M, Blossner M, Borghi E (2012). Prevalence and trends of stunting among pre-school children, 1990–2020. Public Health Nutrition, 15:142- 148.
WHO. Child Stunting World Health Statistics data visualizations dashboard. World Health Organization; 2019
Rahmayana, I.A. Ibrahim., dan D.S. Damayati. 2014. Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014. Public Health Science Journal, (VI)2: 424-436.
Hoddinott, etc. The economic rationale for investing in stunting reduction : Maternal & Child Nutrition (2013)
Ika Desi, Dina Putri, Salis Miftahul. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu: Vol 12 No 2 (2021)
Kementerian Kesehatan, “Launching Hasil Studi Status Gizi Indonesia,” Dec. 2021.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI
Abidin, S. Z. (2016). Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. In Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Supariasa IG. (2015).Pendidikan dan Konsultasi Gizi. EGC.Jakarta PERSAGI, 2013
Trihono et al. Pendek (Stunting) Di Indonesia, Masalah Dan Solusinya. (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2015).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. (2020). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Intan Siti Nurhajar, Susaldi, Meinasari K.D
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.