KEHIDUPAN MASYARAKAT AGRARIS DAN MARITIM CIREBON AWAL ABAD KE-20: SUATU TINJAUAN EKOLOGI MANUSIA

Authors

  • Anwar Firdaus Mutawally Universitas Padjadjaran
  • Dade Mahzuni Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.55681/sentri.v2i6.950

Keywords:

Agraris, Maritim, Cirebon, Ekologi Manusia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan di Cirebon pada awal abad ke-20 dari segi sosial ekonomi, ekologi, dan permasalahannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode sejarah dengan empat tahap yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain itu digunakan juga teknik penelitian studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Cirebon terbagi menjadi masyarakat agraris dan maritim yakni pesisir dan pedalaman (hinterland), selain itu dari kajian ini juga dapat diketahui sosial ekonomi, ekologi, beserta permasalahan yang terdapat didalamnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Anwar Firdaus Mutawally, Universitas Padjadjaran

Program Studi Ilmu Sejarah

Dade Mahzuni, Universitas Padjadjaran

Program Studi Ilmu Sejarah

References

ANRI. 1930a. “KIT Jawa Barat 34/60.”

———. 1930b. “KIT Jawa Barat 537/23.”

———. 1930c. “KIT Jawa Barat 580/83.”

———. 1930d. “KIT Jawa Barat 581/85.”

———. 1930e. “KIT Jawa Barat 622/4.”

———. 1938. “KIT Jawa Barat 205/24.”

———. 1977. Memori Serah Terima Jabatan 1921–1930 (Jawa Barat). Jakarta.

Ardhana, I Putu Gede. 2012. Ekologi Tumbuhan. Denpasar: Universitas Udayana.

Atja. 1986. Carita Purwaka Caruban Nagari: Karya Sastra Sebagai Sumber Pengetahuan Sejarah. Pusat Pengembangan Permuseuman Jawa Barat.

Booth, Anne. 1994. “Indonesia-Changing Economy in Indonesia, Volume 10, Food Crops and Arable Lands, Java 1815–1942. Edited by P. Boomgaard and JL Van Zanden. Amsterdam: The Royal Tropical Institute, 1990. Pp. 144. Maps, Tables, Notes, Bibliography.” Journal of Southeast Asian Studies 25, no. 1: 192–93.

Breman, Jan. 1986. Penguasaan Tanah Dan Tenaga Kerja Jawa Di Masa Kolonial. LP3ES.

Cock, J H, and R H Howeler. 1978. “The Ability of Cassava to Grow on Poor Soils.” Crop Tolerance to Suboptimal Land Conditions 32: 145–54.

Erftemeijer, Paul L A, and Robin R Lewis In. 2000. “Planting Mangroves on Intertidal Mudflats: Habitat Restoration or Habitat Conversion?” In Proceedings of the ECOTONE VIII Seminar “En—Hancing Coastal Ecosystems Restoration for the 213i Century, Ranong, Thailand. Royal Forest Department of Thailand, Bang—Kok, Thailand, 156–65.

Evizal, Rusdi. 2018. “Pengelolaan Perkebunan Tebu.” Graha Ilmu.

Goldberg, J. H. 1940. Handboek de Suiker. Surabaya: Uitgevers Maarschappij Soerabaia.

Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Hayatuddin, Khalisah, and Serlika Aprita. 2021. Hukum Lingkungan. Jakarta: Kencana.

Imron, Masyuri. 2003. “Kemiskinan Dalam Masyarakat Nelayan.” Jurnal Masyarakat Dan Budaya 5, no. 1: 63–82.

Indrahti, Sri, and Siti Maziyah. 2021. “Identification of Fishing Gear in Java from Historical and Cultural Perspective.” Journal of Maritime Studies and National Integration 5, no. 1: 30–41.

Mansvelt, William Maurits Frederik, and P Creutzberg. 1975. “Changing Economy in Indonesia.”

Marten, Gerald G. 2008. Human Ecology: Basic Concepts for Sustainable Development. London: Earthscan.

Masyhuri, Pasang Surut Usaha. 1996. Menyisir Pantai Utara. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Miller, G T, and S E Spoolman. 2009. “Essentials of Ecology 5th Edition. Brooks.” Cole Publishing Co. USA.

Moyle, Peter B, and Joseph J Cech. 2000. “Fishes: An Introduction to Ichthyology.”

Mubarman, Munir. 2016. “PERGUMULAN ISLAM DENGAN BUDAYA LOKAL DI CIREBON (Perubahan Sosial Masyarakat Dalam Upacara Nadran Di Desa Astana, Sirnabaya, Mertasinga, Kecamatan Cirebon Utara).” Holistik 15, no. 2.

Nugraha, Awaludin, Kunto Sofianto, and R M Mulyadi. 2001. “Industri Indigo Di Kabupaten Cirebon Pada Masa Sistem Tanam Paksa (1830-1870).” Sosiohumaniora 3, no. 2: 91.

Rambo, A Terry. 1983. Conceptual Approaches to Human Ecology. Honolulu: East-West Environment and Policy Institute.

Rice, Prudence MacDermod. 1976. Ceramic Continuity and Change in the Valley of Guatemala: A Study of Whiteware Pottery Production. The Pennsylvania State University.

Rosidin, Didin Nurul, and Aah Syafaah. 2016. “Keragaman Budaya Cirebon: Survey Atas Empat Entitas Budaya Cirebon.” CV Elsi Pro.

Ruspandi, Jeko. 2014. “Fenomena Geografis Di Balik Makna Toponimi Di Kota Cirebon.” Jurnal Geografi Gea 14, no. 2.

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Sudirman, H, and A Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukarno, Iwan, Ferani Eva Zulvia, Gita Kurnia, Nursechafia Nursechafia, Septianinda Purnamasari, and Syafrizal Ambiya. 2023. “Pendampingan Pengembangan UMKM Kerupuk Mlarat.” MONSU’ANI TANO Jurnal Pengabdian Masyarakat 6, no. 1: 77–90.

Syatori, A. 2020. “Preanger Stelsel; Kisah Tentang Bisnis Kopi Belanda Di Tanah Cirebon-Priangan.” Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam 8, no. 2: 338–57.

Szabó, Péter. 2010. “Why History Matters in Ecology: An Interdisciplinary Perspective.” Environmental Conservation 37, no. 4: 380–87.

Utomo, Ilham Nur. 2022. “Aktivitas Nelayan Di Pemalang Masa Kolonial Abad XX.”

Wahyuningsih, Sri, and Feti Fatimatuzzahroh. 2019. “Kondisi Mangrove Di Pesisir Kabupaten Cirebon.” Syntax Literate 4, no. 7: 116–30.

Winarno, Radyastuti. 2009. “Ekologi Sebagai Dasar Untuk Memahami Tatanan Dalam Lingkungan Hidup.” In Forum Penelitian Kependidikan. Vol. 5.

Downloads

Published

2023-06-07

How to Cite

Mutawally, A. F., & Mahzuni, D. (2023). KEHIDUPAN MASYARAKAT AGRARIS DAN MARITIM CIREBON AWAL ABAD KE-20: SUATU TINJAUAN EKOLOGI MANUSIA. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(6), 2053–2064. https://doi.org/10.55681/sentri.v2i6.950