PERBANDINGAN KEPADATAN KOLAGEN PADA PERAWATAN LUKA INSISI DERMAL ANTARA PEMBERIAN KOMBINASI NACL 0,9% DAN GENTAMICIN SULFATE DENGAN ELECTROLYZED STRONG ACID WATER PADA TIKUS WISTAR

Authors

  • Firjatul Syandana Universitas Andalas
  • Biomechy Oktomalio Putri Universitas Andalas
  • Fory Fortuna Universitas Andalas

Keywords:

Penyembuhan luka, Perawatan luka, NaCl 0,9%, Gentamicin, ESAW, Kepadatan kolagen

Abstract

Luka adalah rusaknya integritas sebagian jaringan tubuh akibat trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik, dan gigitan hewan. Kolagen merupakan komponen utama matriks ekstraseluler yang berperan penting dalam proses integritas jaringan selama proses penyembuhan luka. Infeksi daerah operasi (IDO) merupakan komplikasi tersering yang dapat memperlambat penyembuhan luka sehingga dibutuhkan manajemen perawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kepadatan kolagen pada perawatan luka inisisi dermal antara pemberian kombinasi NaCl 0,9% dan gentamicin sulfate dengan ESAW pada tikus wistar. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan post test only control group design dengan menggunakan 21 ekor tikus wistar yang secara acak dibagi menjadi kelompok kontrol yang diberikan NaCl 0,9%, kelompok P1 yang diberikan kombinasi NaCl 0,9% dan gentamisin, dan kelompok P2 yang diberikan ESAW. Pewarnaan kolagen menggunakan HE dan kepadatan kolagen diukur dengan software ImageJ. Data akan diolah dengan uji One Way ANOVA dan dilajutkan uji Post Hoc. Perbedaan dinyatakan signifikan jika p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan rerata tertinggi kepadatan kolagen berada pada kelompok tikus yang diberi kombinasi NaCl 0,9% dan gentamicin sulfate 0,1%, yakni 3,00 ±  0,00. Pada uji Post Hoc didapatkan nilai p = 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan kepadatan kolagen antara pemberian kombinasi NaCl 0,9% dan gentamicin sulfate 0,1% dengan pemberian ESAW.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Purnama H, Sriwidodo, Ratnawulan S. Review sistematik : proses penyembuhan dan perawatan luka. Farmaka. 2017;15(2):251–8.

Wang PH, Huang BS, Horng HC, Yeh CC, Chen YJ. Wound healing. J Chinese Med Assoc. 2018;81(2):94–101.

Primadina N, Basori A, Perdanakusuma DS. Proses penyembuhan luka ditinjau dari aspek mekanisme seluler dan molekuler. Qanun Med - Med J Fac Med Muhammadiyah Surabaya. 2019;3(1):31.

Sumbayak EM. Tinjauan pustaka fibroblas : struktur dan peranannya dalam penyembuhan luka. J Kedokt Meditek. 2015;21(6):1–6.

Darma S, Manjas M, Saputra D, Agus S. Efek pemberian suntikan subkutan vitamin c terhadap luka insisi dermal. J Kesehat andalas. 2013;2(3):168–9.

Imamah IN. Pengaruh pemberian kolagen ikan terhadap proses penyembuhan luka insisi (studi eksperimen pada tikus putih Rattus norvegicus). Husada Mahakam. 2015;4(1):53.

M. Alsen M, Sihombing R. Infeksi luka operasi. Maj Kedokt Sriwij. 2014;46(3):229–35.

Rahman M, Haryanto T, Ardiyani, Maryah V. Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan infeksi pada pasien post operasi dengan proses penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam Unisma Malang. Nurs News (Meriden). 2018;3(1):12–21.

Leenesa C, Sriyanti R. Hubungan antara skin preparation dengan infeksi luka operasi post sectio caesarea di RS Achmad Mochtar Bukittinggi. J Obgin Emas. 2019;2(2):67–73.

Rahman S, Amirsyah M, Pratama R. Journal of medical science efektivitas prosedur mencuci luka pasca operasi elektif ortopedi menggunakan campuran natrium klorida 0,9 % dan gentamicin sulfat dalam mencegah infeksi daerah operasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr . Zainoel Abidin tahun 2018. 2020;1(1):48–54.

Sunardi, Suhada A, Aulia N, Mentari IN. Efektivitas strong acid water dan air alkali dalam penyembuhan luka bakar pada mencit. 2019;8(1):15–20.

Supardi E, Yusuf S, Massi MN, Haeruddin H. Evaluation of different type of electrolyzed water against bacterial colonization of diabetic foot ulcers: Study in vitro. Med Clin Pract. 2020;3:100090.

Kusumaningrum A, Widayati R. Efektivitas macadamia oil 10% dalam pelembab pada kulit kering. J Kedokt Diponegoro. 2017;6(2):347–56.

Kalangi SJR. Histofisiologi kulit. J Biomedik. 2014;5(3):12–20.

Oktaviani DJ, Widiyastuti S, Maharani DA, Amalia AN, Ishak AM, Zuhrotun A. Review: bahan alami penyembuh luka. Farmasetika.com.2019;4(3):44.

Muda GJ, Arjana AAG, Berata IK, Merdana IM. Perubahan histopatologi hati tikus putih yang diberikan ekstrak etanol sarang semut dan gentamisin. Bul Vet Udayana. 2020;(21):7.

Suryadi IA, AAGN Asmarajaya SM. Proses penyembuhan dan penanganan luka. e-Jurnal Med Udayana. 2013;2(2):254–72.

Than UTT, Guanzon D, Leavesley D, Parker T. Association of extracellular membrane vesicles with cutaneous wound healing. Int J Mol Sci. 2017;18(5):1–20.

Hasanah U. Efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap lama penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus) (dimanfaatkan sebagai bahan ajar biologi). Undip. 2012;3–18.

Gonzalez ACDO, Andrade ZDA, Costa TF, Medrado ARAP. Wound healing - A literature review. An Bras Dermatol. 2016;91(5):614–20.

Paramita A. Pengaruh pemberian salep ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis ) terhadap kepadatan kolagen tikus putih (Rattus norvegicus) yang mengalami luka bakar. Skripsi. 2016;1–66. Fatimatuzzahroh F, Firani NK, Kristianto H. Efektifitas ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap jumlah pembuluh darah kapiler pada proses penyembuhan luka insisi fase proliferasi. Maj Kesehat FKUB. 2016;2(2):92–8.

Singh S, Young A, McNaught CE. The physiology of wound healing. Surg (United Kingdom). 2017;35(9):473–7.

Mathew-Steiner SS, Roy S, Sen CK. Collagen in wound healing. Bioengineering. 2021;8(5):1–15.

Primadina N, Basori A, Perdanakusuma DS. Proses penyembuhan luka ditinjau dari aspek mekanisme seluler dan molekuler. Qanun Med. 2019;3(1):31–43.

Rahmayani IP, Maskoen AM, Hernowo BS. Peran ekstrak etanol topical daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) pada penyembuhan luka ditinjau dari imunoekspresi CD34 dan kolagen pada tikus galur wistar. Maj Kedokt Bandung. 2013;45(4):226–33.

Rizka A, Budipramana VS, Fauziah D. Kepadatan kolagen tipe 1 pada luka operasi tikus wistar yang mengalami anemia karena perdarahan akut. Media J Emerg. 2013;2(1):1.

Mankowitz SL. Laceration management. J Emerg Med. 2017;53(3):369–82.

Powers JG, Higham C, Broussard K, Phillips TJ. Wound healing and treating wounds. J Am Acad Dermatol. 2016;74(4):607–25.

Zuhan A, Rahman H. Profil penanganan luka pada pasien trauma di instalasi gawat darurat rumah sakit umum provinsi nusa tenggara barat. J Kedokt. 2016;5(3):21–6.

Phaechamud T, Issarayungyuen P, Pichayakorn W. Gentamicin sulfateloaded porous natural rubber films for wound dressing. Int J Biol Macromol. 2016;85:634–44.

Michalska-Sionkowska M, Kaczmarek B, Walczak M, Sionkowska A. Antimicrobial activity of new materials based on the blends of collagen/chitosan/hyaluronic acid with gentamicin sulfate addition. Mater Sci Eng C. 2018;86(January):103–8.

Oliver J. Uji efektivitas ekstrak daun salam (syzygium polyanthum W.) terhadap penyembuhan luka sayat tikus putih (Rattus norvegicus) dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi. J Chem Inf Model. 2016;(1):11–33.

Nurman M. Perbandingan efektifitas madu + nacl 0,9% dengan nacl 0,9% saja terhadap penyembuhan luka gangren pada pasien diabetes mellitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota tahun 2015. Ekp. 2015;13(3):1576–80.

Yan P, Daliri EBM, Oh DH. New clinical applications of electrolyzed water: A review. Microorganisms. 2021;9(1):1–21.

Cheng X, Tian Y, Zhao C, Qu T, Ma C, Liu X, et al. Bactericidal effect of strong acid electrolyzed water against flow enterococcus faecalis biofilms. J Endod. 2016;42(7):1120–5.

Anita. Efektivitas origasi daun kemangi (ocimum basilicum l.) terhadap percepatan penyembuhan luka akut terkontaminasi pada mencit (mus musculus) (Skripsi) Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika.;2019.

Ch Muntiaha M, Y Yamlean P V, Widya Astuti Lolo D. Uji efektivitas sediaan krim getah jarak cina (jatropha multifida l.) untuk pengobatan luka sayat yang terinfeksi bakteri staphylococcus aureus pada kelinci (orytolagus cuniculus). PHARMACON J Ilm Farm – UNSRAT Agustus. 2014;3(3):2302–493.

Fitria M, Saputra D, Revilla G. Pengaruh papain getah pepaya terhadap pembentukan jaringan granulasi pada penyembuhan luka bakar tikus percobaan. J Kesehat Andalas. 2014;3(1):73–6.

Fadriquela A, Sajo MEJ, Bajgai J, Kim DH, Kim CS, Kim SK, et al. Effects of Strong Acidic Electrolyzed Water in Wound Healing via Inflammatory and Oxidative Stress Response. Oxid Med Cell Longev. 2020;2020.

Supit IA, Pangemanan DHC, Marunduh SR. Profil tumor necrosis factor (TNF-α) berdasarkan indeks massa tubuh (Imt) pada mahasiswa fakultas kedokteran unsrat angkatan 2014. J e-Biomedik. 2015;3(2):640–3.

Ardiansyah, Utariani A, Sumartono C, Semedi BP, Susilo I. Ekspresi interleukin 1 dan tumor necrosis factor alpha pada pemberian ropivacain di sekitar luka terhadap proses penyembuhan luka. J Syntax Transform. 2021;2(2):157–65.

Downloads

Published

2024-10-23

How to Cite

Syandana, F., Putri, B. O., & Fortuna, F. (2024). PERBANDINGAN KEPADATAN KOLAGEN PADA PERAWATAN LUKA INSISI DERMAL ANTARA PEMBERIAN KOMBINASI NACL 0,9% DAN GENTAMICIN SULFATE DENGAN ELECTROLYZED STRONG ACID WATER PADA TIKUS WISTAR . SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(10), 4900–4916. Retrieved from https://ejournal.nusantaraglobal.or.id/index.php/sentri/article/view/3515