PERAN KOMUNIKATOR PADA PROGRAM STUNTING ”GELORA CINTA” DI DESA KEDUNGGEMPOL, MOJOSARI
Keywords:
Komunikator, Komunikasi Persuasif, Program Stunting, Perubahan perilakuAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komunikator pada program stunting ”Gelora Cinta” di Desa Kedunggempol, Mojosari. Program stunting ”Gelora Cinta” memiliki akronim Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting Anak Balita yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan gizi dan kesehatan anak untuk mencegah terjadinya stunting pada balita. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi, yaitu komunikasi persuasif dan Teori Perubahan Perilaku S-O-R (Stimulus-Organisme-Respons). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei untuk mengumpulkan data dari responden yang mengikuti program tersebut. Populasi yang digunakan adalah sasaran program stunting ”Gelora Cinta” di Desa Kedunggempol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu total sampling atau sampling jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikator memainkan peranan penting dalam keberhasilan suatu program. Komunikator yang memiliki kredibilitas, meliputi keahlian dan kepercayaan, keterampilan dalam berkomunikasi, memiliki pengetahuan yang luas serta mempunyai daya tarik lebih efektif dalam mempenagruhi perubahan sikap dan perilaku audiens mengenai stunting, seperti penyebab, faktor dan dampak jangka panjang balita yang berisiko stunting. Komunikator yang berhasil membangun kepercayaan dalam hubungan emosional dengan audiens dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan program.
Downloads
References
Anderson, J. A. (1987). Communication Research: Issues and Methods. In Pustaka Setia Bandung. McGraw-Hill.
Direktorat Bina Keluarga BKKBN. (2022). Buku Saku AKS.
Effendy, O. U. (1998). Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek (T. Surjaman (ed.); Keduabelas). PT Remaja Rosdakarya.
Evi Nuryuliyani. (2023). Mengenal Lebih Jauh tentang Stunting. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2657/mengenal-lebih-jauh-tentang-stunting#:~:text=Stunting masih menjadi masalah serius,sebelumnya yaitu 24%2C4%25.
Herwandito, S. (2015). Studi Pada Pembuatan Pesan Pada Kesenian Wayang Waton Oleh Komunikator. Cakrawala Jurnal Penelitian Sosial, 4(1), 76–102.
Irwan. (2017). Etika dan Perilaku Kesehatan. Absolute Media.
Rachmawati, T. S. (2020). Peran tenaga kesehatan puskesmas sebagai komunikator dalam program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga. Jurnal Komunikasi Profesional, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.25139/jkp.v4i1.2370
Rasyid, A. (2020). Efektivitas Peran Komunikator Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pada Program Kemitraan Bina Lingkungan PTPN V di Pekanbaru. JOSETA: Journal of Socio-Economics on Tropical Agriculture, 2(1), 26–35. https://doi.org/10.25077/joseta.v2i1.218
Riyadh, N. A., Batara, A. S., Nurlinda, A. (2023). Efektivitas Kebijakan dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Stunting di Kabupaten Enrekang. Journal of Muslim Community Health (JMCH) 2023, 4(1), 1–17. https://doi.org/10.52103/jmch.v4i1.1188JournalHomepage:https://pasca-umi.ac.id/index.php/jmch
Sugiono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Issue April).
Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. In Pengantar Ilmu Komunikasi (Cetakan ke). CV PUSTAKA SETIA.
Widjaya, H. A. W. (1986). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Bina Aksara.
Zizi, A., & Samosir, L. (2023). Efektivitas Program Percepatan Penurunan Stunting di Kepulauan Riau. Journal JAPS, 4, 50–59. https://doi.org/10.46730/japs.v4i2.105
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Amilul Nofa Latansyah, Ratnaningrun Zusyana Dewi, Fatihatul Lailiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.