PERBEDAAN EFEKTIVITAS AROMATERAPI PEPPERMINT DAN AKUPRESUR UNTUK MENURANGI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI TEGINENENG PESAWARAN
Keywords:
Aromaterapi peppermint, akupresur, emesis gravidarumAbstract
Mual dan muntah merupakan masalah yang terjadi pada trimester I dengan frekuensi muntah kurang dari 5 kali sehari selama kehamilan. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% ibu hamil pertama (primigravida) dan 40-60% pada ibu multigravida. WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa emesis gravidarum sedikitnya mencapai 14% dari seluruh kehamilan di dunia. Angka kejadian Emesis gravidarum di Indonesia dari 2.203 kehamilan, 24,6% diantaranya mengalami emesis gravidarum. Kejadian emesis gravidarum di Provinsi Lampung pada tahun 2015 sebanyak 50-90% dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu sebanyak 182,815 orang. Derajat emesis gravidarum sebanyak .52,2% mengalami muntah dengan tingkatan ringan, 45,3% mengalami emesis gravidarum tingkat sedang dan 2,5% mengalami emesis gravidarum tingkat berat. Ibu hamil trimester II masih mengalami emesis gravidarum sebanyak 40,1%, emesis gravidarum ringan sebanyak 63,3%, muntah muntah tingkat sedang sebanyak 35,9% dan emesis gravidarum tingkat berat sebanyak 0,8%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektifitas aromaterapi pappermint dengan terapi akupresur terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen dengan design Pretest- Posttest With Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I yang datang di TPMB Miradiyah dan Laily kurniawati sebanyak masing-masing TPMB 11 sampel. Teknik pengambilan sempel adalah accidental sampling. Hasil analisi univariat dari 11 responden pada masing-masing TPMB diperoleh rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum diberikan aromaterapi peppermint adalah 10,27 kali dengan standar deviasi 1.272 sedangkan rata-rata frekuensi emesis gravidarum setelah diberikan aromaterapi peppermint adalah 6.09 kali dengan standar deviasi 1.044 dan rata-rata frekuensi emesis gravidarum sebelum dilakukan akupresur 10.36 dengan standar deviasi 1.859 sedangkan sesudah diberikan akupresur 4.18 dengan standar deviasi 1.168 hasil analisis bivariate dengan uji mann whitney di dapatkan p-value 0,002 atau p-value < α( 0,05) yang artinya ada pengaruh terhadap penurunan emesis gravidarum Simpulan dalam penelitian ini akupresur lebih efektif disbanding aromaterapi peppermint. Saran untuk tenaga kesehatan agar dapat dijadikan salah satu pilihan terapi non farmakologi yang aman dan efektif dan praktis dalam upaya penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester I. dan untuk penelitian selanjutnya diharapkan diharapkan untuk penyempurnaan penelitian.
Downloads
References
Ana, S. (2010). Lengkap segala hal trimester pertama kehamilan anda.
Yogyakarta: Buku biru
Agusta, A. (2000). Aromaterapi cara sehat dengan wewangian alami. Jakarta: Penebar Swadaya
Andriani, A.W., & Purwati, Y. (2017). Pengaruh aromaterapi peppermint terhadap kejadian mual dan muntah pada ibu hamil trimester I di puskesmas mlati II sleman Yogyakarta, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan Yogyakarta, tersedia online: [http://digilib.unisayogya.ac.id] (diakses pada tanggal 10 september 2018]
Balkam, J. (2001). Aromaterapi. Semarang: Dahara Prize
Dewi, H. L., Kurniawan, K., Herwinati, L., & Yuniar, L. (2017). Pengenalan ilmu pengobatan timur akupresur level II KKNI akupresur aplikatif untuk mengurangi keluhan pada kasus-kasus kebidanan. LKPI Kunci Jemari: P3AI
Djanah, N., Hadisaputro, S., & Triana, S.H. (2014). Pengaruh akupresur perikardium 6 terhadap mual muntah kehamilan kurang 16 minggu. Prodi Magister Epidemiologi Univrsitas Diponegoo Semarang. Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak. 5 (1). 88-89. tersedia online: [poltekkesjogja.ac.id] (diakses tanggal 20 oktober 2018)
Fengge, A, 2012, Terapi akupresur: Manfaat & teknik pengobatan, Crop Circle
Corp: Yogyakarta.
Hartono, R. I. (2012). Akupresur untuk berbagai penyakit. Rapha Publishing: Yogyakarta
Hidayati, R. (2009).Asuhan keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis.
Jakarta: Salemba Medika
Irianti, B., Halida, E.M., Duhita, F., Prabandari, F., Yulita, N., Yulianti, N., et al. (2014). Asuhan kehamilan berbasis bukti. Jakarta: Sagung Seto
Jaelani. (2009). Aromaterapi. Yogyakarta: Pustaka Populer Obot
Kartikasari, R. I., Ummah, F., & Taqiiyah, B. L. (2017). Aromaterapi peppermint untuk menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil. Stikes Muhammadyah Lamongan. Program Studi Kebidanan Stikes Muhammadiyah Lamongan. 09(02), 4-5. Tersedia online:
[https://jurnal.stikesmuhla.ac.id]
Kemenkes RI. (2015). Panduan akupresur mandiri bagi pekerja di tempat kerja.
Kemenkes R
Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan provinsi Lampung tahun 2015. tersedia online: [www.Depkes.go.id] (diakses pada tanggal 9 September 2018)
Lacroix R, Eason E & Melzack R (2000). Nausea And Vomiting During Pregnancy: A Prospective Study Of Its Frequency, Intensity And Patterns Of Change. American Journal Of Obstetrics And Gynecology
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta.EGC Medforth, J., Battersby, S., Evans, M., Marsh, B., & Walker, A. (2006). Oxford
handbook of midwifery. Jakarta: EGC
Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta. Notoadmojo, S. (2014). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Price Siylvia A, Wilson Lorraine M. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC; 2012
Primidiati, R. (2002) Aromaterapi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rohmah, N. N. (2018). Pengaruh pemberian terapi akupresur untuk mengurangi mual muntah pada ibu hamil dengan emesis gravidarum di Wilayah kerja puskesmas Yosomulyo dan puskesmas Sumber Sari Bantul tahun 2018. Undergraduated thesis. Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Tanjung Karang
Saifuddin, A. B. (2010). Ilmu kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardj
Setyowati, H. (2018). Akupresur untuk kesehatan wanita. Magelang: Unimma
Press
Solikhah, U. (2011). Asuhan keperawatan gangguan kehamilan, persalinan dan nifas. Solo: Nuha Medika
Sue Jordan (2002). Buku Farmakologi Kebidanan. Jakarta : EGC Tiran, D. (2008). Mual dan muntah kehamilan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
World Health Organization (WHO). (2010). Who mortality database. Tersedia online [29 oktober] (http://who.inc/health.info)
Yantina, Y., Susilawati & Yuviska, I. A. (2016). Pengaruh pemberian essensial oil peppermint terhadap intensitas mual dan muntah ibu hamil trimester I di desa way harong timur kecamatan way lima kabupaten pesawaran tahun 2016. Program Studi DIV kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Jurnal Kebidanan. 2(4), 1994-199. tersedia online: [http://digilib.unisayogya.ac.id] (diakses pada tanggal 17 April 2019
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Nova Miranti, Sumiyati, Septi Widiyanti, Yoga Tri Wijayanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.