PENERAPAN LATIHAN RENTANG GERAK PADA PASIEN TETANUS YANG MENGALAMI KAKU OTOT DI HIGH CARE UNIT: STUDI KASUS

Authors

  • Vadissa Nandia Putri Universitas Padjadjaran
  • Maria Komariah Universitas Padjadjaran
  • Henny Yulianita Universitas Padjadjaran

Keywords:

Kaku Otot, Latihan Rentang Gerak, Tetanus

Abstract

Terapi fisik pada pasien tetanus harus dimulai segera setelah kejang berhenti, pasien tetanus sering dibiarkan cacat akibat pengecilan otot dan kontraktur yang berkepanjangan sehingga pada pasien tetanus perlu rutin dilakukan latihan rentang gerak. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menentukan apakah latihan rentang gerak dapat bermanfaat bagi pasien tetanus yang mengalami kaku otot. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan pada pasien tetanus dengan kekakuan otot. Waktu penelitian dilakukan pada 19 September hingga 23 September 2022, bertempat di ruang HCU. Kasus pada penelitian ini adalah Ny. I berusia 67 tahun dengan diagnosa medis tetanus dengan kekakuan otot. Pasien tetanus yang menerima latihan rentang gerak selama empat hari mengalami peningkatan kekuatan otot di kedua ekstremitas, mulai dari derajat 3 menjadi 4 di ekstremitas kanan dan kiri bawah dan dari derajat 4 menjadi 5 di ekstremitas atas kanan dan kiri. Latihan rentang gerak merupakan salah satu treatment yang dapat dimanfaatkan untuk membantu perkembangan massa otot penderita tetanus. Diharapkan juga bahwa anggota keluarga akan membantu dengan aktivitas rentang gerak, khususnya pada latihan rentang gerak pasif.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alberta Health. “Tetanus Post-Exposure Prophylaxis in Injury / Wound Management.” Alberta Immunization Policy, no. November 2020 (2018): 3.

Alfilfil, WadiahA, MohammedS Alshahrani, MohammedA Abdulbaser, and NazehE.B. El Fakarany. “Severe Generalized Tetanus: A Case Report and Literature Review.” Saudi Journal of Medicine and Medical Sciences 3, no. 2 (2015): 167. https://doi.org/10.4103/1658-631x.156437.

Clarissa Tertia, I Ketut Sumada, and Ni Ketut Candra Wiratmi. “Laporan Kasus: Tetanus Tipe General Pada Usia Tua Tanpa Vaksinasi.” Callosum Neurology 2, no. 3 (2019): 9–10. https://doi.org/10.29342/cnj.v2i3.82.

Doenges, Marilynn E., Mary Frances Moorhouse, and Alice C. Murr. Nurses Pocket Guide: Diagnoses, Prioritized Interventions, and Rationales 15th Edition. F. A. Davis Company. 15th ed., 2019.

Ekacahyaningtyas, Martina, Dwi Setyarini, Wahyu Rima Agustin, and Noerma Shovie Rizqiea. “Posisi Head Up 30 Derajat Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Saturasi Oksigen Pada Pasien Stroke Hemoragik Dan Non Hemoragik.” Adi Husada Nursing Journal 3, no. 2 (2017): 55–59. https://akper-adihusada.ac.id/repository/jurnal/ahnj322017/322017.10.pdf.

Eregowda, Adarsh, Sanjay Lalwani, Sukanta Chatterjee, Hoshang Vakil, Khaleel Ahmed, Marco Costantini, and Maria Lattanzi. “A Phase III Single Arm, Multicenter, Open-Label Study to Assess the Immunogenicity and Tolerability of a Pentavalent DTwP-HepB-Hib Vaccine in Indian Infants.” Human Vaccines & Immunotherapeutics 9, no. 9 (September 2013): 1903–9. https://doi.org/10.4161/hv.25166.

Gulamhussein, Mohamed Amirali, Yueyang Li, and Abhijit Guha. “Localized Tetanus in an Adult Patient: Case Report.” Journal of Orthopaedic Case Reports 6, no. 4 (2016): 100–102. https://doi.org/10.13107/jocr.2250-0685.592.

Hendra Laksamana, Ricky Aditya. “Pengelolaan Pasien Tetanus Di Intensive Care Unit.” Majalah Anestesia Dan Critical Care 36, no. 3 (2018): 8. http://repo.poltekkes-medan.ac.id.

Hinkle, Janice L, and Kerry H Cheever. Brunner and Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. 14th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer, 2018. 9781496355157.

Laksmi, Ni Komang Saraswita. “Penatalaksanaan Tetanus.” Cdk 41, no. 11 (2014): 823–26. http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_222CPD-Penatalaksanaan Tetanus.pdf.

Maryanti, Yossi. “Laporan Kasus: Diagnosis Dan Tatalaksana Tetanus Generalisata.” Jurnal Ilmu Kedokteran (Journal of Medical Science) 16, no. 2 (2022): 134. https://doi.org/10.26891/jik.v16i2.2022.134-138.

Oliviani, Yurida. Pengaruh ROM Aktif-Assistif Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstermitas Pada Pasien Stroke, 2017.

Santos, Cássio Baliza, Deíze Carvalho Pereira, Ricardo Bruno Santos Ferreira, and Elaine de Oliveira Souza Fonseca. “Nursing Process for Patients Diagnosed With Accidental Tetanus.” Revista Prevenção de Infecção e Saúde 6 (2021): 1–7. https://doi.org/10.26694/repis.v6i0.10038.

Tejpratap S.P. Tiwari, Pedro L. Moro, and Anna M Acosta. “Chapter 21: Tetanus; Epidemiology and Prevention of Vaccine Preventable Diseases.” Pink Book, 2021, 315–28. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/tetanus.html.

Uda, Hermina Desiane Hastini, Muflih Muflih, and Thomas Aquino Erjinyuare Amigo. “Latihan Range of Motion Berpengaruh Terhadap Mobilitas Fisik Pada Lansia Di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit Abiyoso Yogyakarta.” Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia 4, no. 3 (2016): 169–77. https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(3).169-177.

Voysey, Merryn, Sue Ann Costa Clemens, Shabir A Madhi, Lily Y Weckx, Pedro M Folegatti, Parvinder K Aley, Brian Angus, et al. “Safety and Efficacy of the ChAdOx1 NCoV-19 Vaccine (AZD1222) against SARS-CoV-2: An Interim Analysis of Four Randomised Controlled Trials in Brazil, South Africa, and the UK.” Lancet (London, England) 397, no. 10269 (January 2021): 99–111. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)32661-1.

World Health Organization. “Ageing and Health,” 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/ageing-and-health%0A.

Downloads

Published

2023-09-06

How to Cite

Putri, V. N., Komariah, M., & Yulianita, H. (2023). PENERAPAN LATIHAN RENTANG GERAK PADA PASIEN TETANUS YANG MENGALAMI KAKU OTOT DI HIGH CARE UNIT: STUDI KASUS. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 2(9), 3635–3646. Retrieved from https://ejournal.nusantaraglobal.or.id/index.php/sentri/article/view/1421