ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HIPOTIROID DENGAN MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN DAN RISIKO SYOK ANAFILAKTIK TERKAIT VAKSINASI MENINGITIS DI BALAI KEKARANTINAAN KESEHATAN KELAS I KOTA BANDUNG

Abstract

Pendahuluan: Banyak dari calon jemaah haji dan umroh tidak mengetahui dan mengabaikan pentingnya dan manfaat vaksinasi dan lebih fokus pada mendapatkan Sertifikat Vaksinasi Internasional (ICV) sebagai syarat untuk mendapatkan visa akibatnya, seringkali calon jemaah terlambat dalam melakukan vaksinasi meningitis. Selain itu risiko syok anafilaktik adalah reaksi alergi berat yang berpotensi mengancam nyawa, sehingga penting untuk memitigasi risiko ini dengan edukasi dan penanganan yang tepat. Tujuan: mengidentifikasi dan menganalisis asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan fokus pada manajemen defisit pengetahuan tentang vaksinasi meningitis, serta pencegahan dan penanganan risiko syok anafilaktik. Metode: Metode  yang  digunakan  pada  studi ini     adalah     case     report untuk menjelaskan pelaksanaan intervensi edukasi kesehatan dan pencegahan syok anafilaktik pada pasien dengan permasalahan defisit pengetahuan dan risiko syok anafilaktik terkait vaksin meningitis. Intervensi pendidikan kesehatan dan pencegahan syok diberikan 1 kali masing-masing selama 7 dan 15 menit. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan pada klien setelah dilakukan edukasi dengan hasil evaluasi klien dapat menjawab 5 pertanyaan yang diajukan.  Selain itu, status tanda-tanda vital klien dalam kondisi yang normal dan tidak ada ditemukan gejala berat seperti kemerahan merata edema, urtikaria, sembab pada kelopak mata, sesak, nafas berbunyi, jantung berdebar kencang, tekanan darah menurun, dan tingkat kesadaran menurun. Kesimpulan: Setelah dilakukan edukasi terdapat peningkatan pengetahuan pada pasien terkait vaksinasi meningitis dan tidak ditemukan adanya gejala syok anafilaktik