HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI, RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2023

Authors

  • Erni Setianingsih Universitas Indonesia Maju
  • Hidayani Universitas Indonesia Maju
  • Retno Puji Astuti Universitas Indonesia Maju

DOI:

https://doi.org/10.55681/sentri.v3i1.2126

Keywords:

ASI Eksklusif, Penyakit Infeksi, PHBS, Stunting

Abstract

Prevalensi angka stunting di Kabupaten Garut pada tahun 2021 sebesar 35%. Stunting menimbulkan dampak yang dapat berkurangnya mutu sumber daya manusia serta keproduktifannya. Faktor penyebab stunting diantaranya PHBS yang kurang tepat, pemberian ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanggulangan kasus stunting dengan memenuhi intervensi gizi spesifik meliputi suplementasi gizi makro serta mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita umur 24 – 59 bulan. Sampel dalam penelitain sebanyak 96 orang berdasarkan perhitungan Lameshow dengan teknik sampel menggunakan accidental sampling. Instrument yang digunakan berupa kuesioner yang telah di uji Validitas dan Reliabilitas. Analisis data menggunakan uji Chy Square Test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar balita yaitu sebanyak 58,3% tidak mengalami stunting, 72,9% tidak memiliki riwayat penyakit infeksi, 54,2%  tidak memiliki riwayat ASI eksklusif, dan 52,1% sehat madya. Hasil analisis bivariat menunjukkan riwayat penyakit infeksi dengan p-value 0,030, riwayat ASI eksklusif dengan p-value 0,005 dan PHBS dengan p-value 0,000. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi, riwayat ASI eksklusif dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) terhadap kejadian stunting pada balita. Diharapkan ibu yang mempunyai balita supaya lebih aktif mengikuti kegiatan posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita sehingga dapat melakukan pencegahan stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Global Nutrition Report. (2021). Global Nutrition Report: the State of Global Nutrition. Executive Summary. Global Nutrition Report. https://globalnutritionreport.org/reports/2021-global-nutrition-report/

Kemenkes RI. (2021a). Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan 2021. Kementrian Kesehatan RI, 23.

Kemenkes RI. (2021b). Launching Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). 1–14.

Manktelow, J. (2017). Stress Pada Remaja. 14–33.

Unicef. (2021). Sebanyak 45,4 Juta Balita di Dunia Menderita Kekurangan Gizi Akut. Data Books, 2021. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/23/sebanyak-454-juta-balita-di-dunia-menderita-kekurangan-gizi-akut

WHO. (2020). Stunted Growth and Development Genave. World Health Organisation, 6(1–38). https://www.who.int/nutrition/childhood_stunting_framework_leaflet_en.pdf

Adelina F.A., Widajanti L., Nugraheni S.A. (2018) „Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu, Tingkat Konsumsi Gizi, Status Ketahanan Pangan Keluarga Dengan Balita Stunting (Studi pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Duren Kabupaten Semarang)‟, Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal). 6(5): 361-369.

Adriani, Merryana & Wirjatmadi Bambang. 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana.

Agustia, A. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Tahun 2020.

Anggraeni, D., & Sutomo, B. (2010). Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka

Aprizah, A. (2021). Hubungan karakteristik Ibu dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga dengan kejadian Stunting. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP), 4(1), 115-123.

Bella, F. D., Fajar, N. A., & Misnaniarti, M. (2019). Analisis Hubungan Faktor Budaya Pola Asuh Dalam Pendekatan Positive Deviance Dengan Kejadian Stunting Balita Di Kota Palembang (Doctoral dissertation, Sriwijaya University).

Cunningham, (2013), Obstetri Williams, EGC, Jakarta.

Dinkes Garut, (2021), Profil Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Garut.

Dinkes Jabar, 2018, Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2018, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Bandung.

Fikawati, Sandra dkk. (2015). Gizi ibu dan bayi. Jakarta : Rajawali Press

Fitri, L. (2018). Hubungan BBLR Dan Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan, 3(1), 131-137.

Global Nutrition Report, (2020), From Promise To Impact Ending Malnutrition By 2030, diakses 4 Mei 2022. https://globalnutritionreport.org/reports/2020-global-nutrition-report/

Hasnawati, H., AL, J. P., & Latief, S. (2021). Hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan. Jurnal Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan, 1(1), 7-12.

Imani, N. (2020). Stunting Pada Anak: Kenali dan Cegah Sejak Dini. Hijaz Pustaka Mandiri.

Karima, K., & Achadi, E. L. (2015). Status gizi ibu dan berat badan lahir bayi. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 7(3), 111-119.

Kemendesa. (2017). Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Jakarta.

Kemenkes R.I., (2013), Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS, Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes R.I., Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS, Balitbang Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes RI, (2018), Pedoman Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Penerbit Direktorat Pembinaan Kesehatan

Kemenkes RI., (2019), Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI). Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pusdatin : Buletin Stunting. Kementerian Kesehatan RI, 1, 2.

Kemiskinan, T. N. P. P. (2017). 100 kabupaten/kota prioritas untuk intervensi anak kerdil (stunting). Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

Majestika, S. (2018). Status Gizi Anak Dan Faktor yang Mempengaruhinya. Yogyakarta: UNY Pres

Merryana Adriani, S. K. M. (2016). Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Prenada Media.

Mitayani, (2013), Asuhan Keperawatan Maternitas, Salemba Medika, Jakarta.

Noorhasanah, E., & Tauhidah, N. I. (2021). Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting anak usia 12-59 bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 4(1), 37-42.

Noorhasanah, E., Tauhidah, N. I., & Putri, M. C. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction, 4(1), 13-20.

Notoatmodjo, S., (2014), Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S., (2018), Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Downloads

Published

2024-01-07

How to Cite

Setianingsih, E., Hidayani, H., & Astuti, R. P. (2024). HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI, RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI PUSKESMAS KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN 2023. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(1), 119–133. https://doi.org/10.55681/sentri.v3i1.2126