PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI AGENT OF CHANGE PENCEGAHAN STUNTING DI KELURAHAN PILOLODAA KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO
Keywords:
Agent of Change, Stunting, GrowthAbstract
Stunting is a condition where a toddler has a length or height that is less than normal when compared to his age. Toddlers with growth delays may be at risk of decreased intelligence, decreased productivity and increased risk of degenerative diseases in the future. The purpose of this community service is to increase mothers' knowledge about nutritious food before pregnancy and after childbirth, use of clean water and sanitation. Pilolodaa Village was chosen as the location for the community service because it is one of the working areas of the West City Health Center which has the highest number of stunted children under five with a percentage of 28.46%. The method of implementing community service is carried out in the form of counseling using lecture methods, discussions, consultations, freezes, empowerment, mentoring and evaluation of knowledge about stunting prevention through a series of activities, namely licensing, coordination with the Kota Barat Health Center and Pilolodaa Village, preparing tools, media and places to use for program implementation. The results of the community service were an increase in knowledge about stunting prevention and an increase in skills in preparing nutritious food in the Pilolodaa Community Village, Kota Barat District, Gorontalo City.
Downloads
References
G. Apriluana.,S Fikawati (2018). Analisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di Negara berkembang dan asia tenggara.
IP Sari et al, (2021). Pencegahan stunting sebagai alternatif media dalam meningkatkan pengetahuan ibu
K Komalasari et al, (2020). Faktor-faktor penyebab kejadian stunting pada balita
Kemenkes RI. (2018). “Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018.” Kementrian Kesehatan RI 53 (9): 1689–99.
Mursidah, Azzahra Sofia. (2022). “GAMBARAN FAKTOR–FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA STUNTING PADA BALITA STUNTING DI KELURAHAN WAY LAGA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2022.”
Nursindia A. Sugoro. (2021). “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI W I L A Y A H K E R J A P U S K E S M A S PATTINGALLOANG KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR TAHUN 2021 NURSINDIA A. SUGORO K011171341 Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk.”
N Basri, M Sididi (2021). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (24 – 36 bulan)
N Rusliani, WR Hidayani, (2022). Literature Review: Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita.
N Nursyamsiah, Y Sobrie, (2021). Faktor – factor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24 – 59 bulan Puskesmas di Kabupaten Bandung.
Rosmana, D, R Yuliani, G P E Mulyo, and ... (2022). “Status Gizi Ibu Saat Hamil, Berat Badan Bayi Lahir Dan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Stunting.” Jurnal Gizi Dan … 1 (1): 11–20. https://jurnal.polkesban.ac.id/index.php/jgd/article/view/956.
SH Waliulu, D Ibrahim, (2018). Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting anak usia balita.
W Widiastity, H Harleli, (2021). Hubungan pemberian MP – ASI terhadap kejadian stunting pada balita usia 6 – 24 bulan di Puskesmas Soropia
Y Safitri et al, (2021). Factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita dimasa pandemic covid-19 wilayah kerja puskesmas gunung kaler tanggerang.
Y Mentiana, (2020). Hubungan asupan energy dengan kejadian pada balita usia 2 – 5 tahun kota Pekanbaru.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ahmad Aswad, Lusiane Adam, Juwita Suma, Dirman Abdullah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.