PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI STUNTING DAN PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA PADA KADER KESEHATAN DAN IBU BALITA
Keywords:
Pendidikan Kesehatan, Stunting, Tumbuh kembang balitaAbstract
Jumlah balita stunting mencapai 199 anak di kecamatan Johan Pahlawan dan merupakan kecamatan dengan angka stunting tertinggi di Aceh Barat. Sementara itu jumlah anak stunting di Gampong Leuhan sebanyak 14 orang. Kader kesehatan dan juga ibu balita sulit membedakan antara anak stunting dengan anak normal karena tidak memahami cara mengetahuinya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahaun tentang deteksi dini stunting dan pemantauan tumbuh kembang balita. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab tentang deteksi dini stunting dan pemantauan tumbuh kembang balita. Jumlah sasaran yang terlibat adalah 30 orang yang terdiri dari 5 orang kader dan 25 ibu balita. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah berhasil meningkatkan pemahaman kader kesehatan dan ibu balita tentang deteksi dini Stunting dan pemantauan tumbuh kembang balita yang awalnya hanya 16,7% yang berpengetahuan baik menjadi 100%. Pelatihan yang diberikan kepada kader kesehatan berhasil meningkatkan kemampuan kader kesehatan untuk melakukan pengukuran tinggi badan lalu melakukan analisis dengan menggunakan grafik status Gizi. Perlu dilakukan tindak lanjut terhadap kemampuan kader kesehatan dan ibu balita dalam melaksanakan deteksi dini stunting
Downloads
References
Kemenkes, 2019. Permenkes RI No 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Suciati. 2022. Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak melalui Pendidikan Kesehatan. JANITA (Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Tulungagung) ISSN : 2775-5061 E-ISSN : 2797-42862 VOLUME 2 NOMOR I APRIL 2022.
Soetjiningsih. 2018. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Ningsih, dkk. 2015. Hubungan Perilaku Ibu Dengan Status Gizi Kurang Anak Usia Toddler, J. Pediomaternal, vol. 13, no. 3, pp. 58–65, 2015.
Nindyna P, Merryana A. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Gizi dan Asupan Makan Balita dengan Status Gizi Balita (BB/U) Usia 12-24 Bulan. Amerta Nutr., vol. 1, no. 4, pp. 369–378, 2017, doi: 10.20473/amnt.v1.i4.2017.369-378.
M. W. Bloem et al. 2013. Key strategies to further reduce stunting in Southeast Asia: lessons from the ASEAN countries workshop. Food Nutr. Bull., vol. 34, no. 2 Suppl, pp. 8–16, 2013, doi: 10.1177/15648265130342s103.
Khairiyah and A. Fayasari. 2020. Perilaku higiene dan sanitasi meningkatkan risiko kejadian stunting balita usia 12-59 bulan di Banten. Ilmu Gizi Indonesia., vol. 3, no. 2, p. 123, 2020, doi: 10.35842/ilgi.v3i2.137.
Nurhidayah,dkk. 2019. Revitalisasi Posyandu melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan., vol. 2, no. 2, pp. 145–157, 2019, doi: 10.24198/mkk.v2i2.22703
Dinkes Aceh Barat .2023. Data Stunting 2022. Berbasis Wilayah Kerja Puskesmas
Salamah, 2018, Pelatihan Peran Serta Kader Posyandu Dalam Pemberian Edukasi Kepada Masyarakat. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2, No. 2, Agustus 2018, Hal. 249-256
Sitorus dkk, 2022. Pemberdayaan Kader Posyandu dan Ibu dalam Pencegahan SertaDeteksi Dini Stunting pada Baduta. Poltekita: Jurnal Pengabdian MasyarakatVolume 3 | Nomor 1 | Januari-Maret 2022; hal 60-70
Notoatmodjo S. 2017. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Khairunnisak, Anasril
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.