POTRET MODERASI BERAGAMA DI DESA TELANGKAH: PLURALISME DAN TOLERANSI DI KALANGAN PEMUDA

Authors

  • Nazwa Madina IAIN Palangka Raya
  • Furqon Effendy UIN Walisongo Semarang
  • Nurul Fahrani Uswatun Khasanah UIN Salatiga
  • Devita IAKN Palangka Raya
  • Nur Ribki Ibnu Zulfa IAIN Palangka Raya
  • Mar Indri IAHN Palangka Raya
  • Siti Nur Azizah IAIN Palangka Raya
  • Febrianto IAHN Palangka Raya
  • Meti Agustina IAKN Palangka Raya
  • Yohan Sefle IAKN Palangka Raya
  • Olivia IAKN Palangka Raya
  • Rahmadi Nirwanto IAIN Palangka Raya
  • Pransinartha IAKN Palangka Raya
  • Raisa Vienlentia IAHN Palangka Raya

DOI:

https://doi.org/10.55681/ejoin.v2i8.3343

Keywords:

Moderasi Beragama, Pluralisme, Toleransi, Pemuda

Abstract

Pengabdian ini dilakukan di Desa Telangkah, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa Telangkah dikenal sebagai Kampung Moderasi Beragama, dengan keragaman agama yang ada menciptakan sikap pluralisme dan toleransi yang tinggi di kalangan masyarakat khususnya pemuda. Pengabdian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendasari sikap pluralisme dan toleransi yang tinggi di kalangan pemuda Desa Telangkah. Melalui metode Participatory Action Research (PAR), data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa sikap pluralisme dan toleransi yang tinggi pada pemuda di Telangkah dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial. Pemuda di desa ini telah terbiasa dengan keberagaman agama sejak dini, yang tercermin dalam kehidupan sosial yang harmonis. Meskipun terdapat sejumlah tantangan, seperti terbatasnya infrastruktur dan dinamika sosial, nilai-nilai toleransi tetap menjadi fondasi kuat dalam menjaga kerukunan antaragama di desa ini. Pengabdian masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berhasil memperkuat ikatan sosial dan membuktikan bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan untuk membangun desa yang lebih maju dan harmonis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan model pendidikan karakter yang berorientasi pada nilai-nilai pluralisme dan toleransi, serta menjadi rujukan bagi program-program pemberdayaan masyarakat di daerah dengan keberagaman yang tinggi. Temuan ini juga dapat menjadi inspirasi bagi pemuda di daerah lain untuk turut aktif dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai

Downloads

Download data is not yet available.

References

Banks, J. A. (2009). Multicultural Education: Dimensions and Paradigms." In The Routledge International Companion to Multicultural Education,. New York: Routledge.

Darmayanti, & Maudin. (2021). Pentingnya Pemahaman dan Implementasi Moderasi Beragama dalam Kehidupan Generasi Milenial. Syattar: Studi Ilmu-ilmu Hukum dan Pendidikan, 2(1), 40–51.

Fadlillah, Dukan Jauhari Faruq, Siti Mutmainah, A. A. N. (2023). Internalisasi wawasan moderasi beragama dikalangan pemuda melalui media sosial. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 312–324.

Harapan, U. P. (2023). Jurnal ilmiah maksitek issn. 2655-4399. 8(2), 118–127.

Jasiah, J., Triadi, D., Riwun, R., Roziqin, M. A., Khofifah, K., Aldianor, A., Deviani, D., Parwati, E., Riyana, I. K., Lamiang, L., Melaweny, M., Selvia, S., & Palias, S. (2023). Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Melalui Kegiatan Huma Tabela di Desa Tumbang Tanjung. Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(2), 493–500. https://doi.org/10.54082/jippm.162

Kasingku, J. D., Lumingkewas, E. M., & Warouw, W. N. (2024). Peran Pemimpin Pemuda sebagai Agen Perubahan dalam Peribadatan. Journal of Education Research, 5(2), 1766–1773. https://doi.org/10.37985/jer.v5i2.972

Mubarok, A. R., & Sunarto, S. (2024). Moderasi Beragama di Era Digital: Tantangan dan Peluang. Journal of Islamic Communication Studies (JICoS), 2(1), 1–11.

Norris, P, I., R. (2012). Sacred and Secular: Religion and Politics. Cambridge: Cambridge University Press., 2.

Nurfauziah, A., Dewi, D. A., & Ardiansyah, M. I. (2024). Urgensi Toleransi untuk Mempertahankan Integrasi Bangsa. MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin, 2(1), 94–100. https://doi.org/10.60126/maras.v2i1.135

Pettigrew, & Tropp. (2006). A meta-analytic test of intergroup contact theory. Journal of Personality and Social Psychology, 90(5), 751–783.

Prakosa, P. (2022). Moderasi Beragama: Praksis Kerukunan Antar Umat Beragama. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH), 4(1), 45–55. https://doi.org/10.37364/jireh.v4i1.69

Smith, C., & Denton, M. L. (2005). Soul Searching: The Religious and Spiritual Lives of American Teenagers. Oxford University Press.

Sujarwanto. (2012). Interaksi Sosial Antar Umat Beragama (Studi Kasus pada Masyarakat Karangmalang Kedungbanteng Kabupaten Tegal). JESS (Journal of Educational Social Studies), 1(2).

Tohari, M. S. P., Firdaus, E. D., Hermansyah, E. D., & Putri, A. N. (2024). PLURALISME BERAGAMA PADA MASYARAKAT DESA TEGALAN KEDIRI. Al-Mabsut : Jurnal Studi Islam dan Sosial, 18(1), 155–164. https://doi.org/10.56997/almabsutjurnalstudiislamdansosial.v18i1.1533

Zahra, S. L. (2023). Peran Pemuda dan Pemudi Milenial bagi Moderasi Beragama. Academia.

Downloads

Published

2024-08-28