PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA SAAT PENYEMPROTAN TANAMAN PERTANIAN DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA DI DESA TALIMBARU KECAMATAN BARUS JAHE KABUPATEN KARO

Authors

  • Haesti Sembiring Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Susanti Perangin Angin Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Teddy Bambang Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Helfi Nolia Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Marina Karo Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Mustar Rusli Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan
  • Jernita Sinaga Politeknik Kesehatan Kementerian kesehatan Medan

Keywords:

Edukasi, Alat Pelindung Diri, Aplikasi, Pestisida

Abstract

Pentingnya penggunaan alat pelindung diri sebagai keselamatan kerja  sangat penting dipahami para petani  menggingat tingginya risiko terjadinya keracunan pestisida. Menurut perkiraan organisasi kesehatan sedunia World Health Organization (WHO) dan program lingkungan persatuan bangsa-bangsa United Nations Environment Programming (UNEP) 1,5 juta kasus keracunan pestisida pada pekerja di sektor pertanian sebagian besar kasus keracunan tersebut di  negara  berkembang  yang  20.000  di  antaranya berakibat fatal. Petani sebagai pengguna pestisida mempunyai resiko tertinggi terpapar pestisida yang mengakibatkan cacat tubuh dan kematian dan hasil peneliti  menunjukkan  tingginya  angka  kejadian keracunan di sebabkan oleh pestisida antara 20–50%). Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan aplikasi penggunaan pestisida di  Desa Talimbaru Kecamatan Barusjahe.  Pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan demonstrasi, evaluasi kegiatan dilakukan dengan penilaian pengetahuan dan kemampuan peserta dengan secara lisan dan demonstrasi. Diharapkan nantinya dari pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan  dan keterampilan petani dalam penggunaan APD) dan aplikasi penggunaan pestisida dengan benar. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa penyuluhan secara langsung  dan demontrasi penggunaan APD serta Penggunaan Aplikasi Pestisida yang benar sehingga petani terhindar dari keracunan akibat pemakaian pestisida

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiawan AR. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Cholinesterase pada Petani Bawang Merah di Ngurensiti Pati. Unnes Journal of Public Health. 014;3(1):1–10.

Direktorat Pupuk dan Pestisida, Pestisida Untuk Pertanian dan Kehutanan, Dit Pupuk dan Pestisida Ditjen Bina Sarana Pertanian Deptan RI, Jakarta, 2001

Direktorat Pupuk dan Pestisida, Pestisida Higiene Lingkungan, Dit Pupuk dan Pestisida

Ditjen Bina Sarana Pertanian Deptan RI, Jakarta, 2001. Olson K.R., Poisoning and Drug Overdosis 4th ed. Appleton & Lange, USA. 2004.

Rukmana. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Jakarta: Bumi Aksara; 2003.

Samosir K, Setiani O, Nurjazuli N. Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan

Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten

Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16(2):63–9.

Sentra Informasi Keracunan, Pedoman Penatalaksanaan Keracunan Untuk Rumah Sakit, Sentra Informasi Keracunan DitJen POM Depkes RI, Jakarta, 2001.

Samosir K, Setiani O, Nurjazuli N. Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan

Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak Kabupaten

Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2017;16(2):63–9.

Wicaksono AB, Widiyanto T, Subagiyo A. Faktor Internal yang Berhubungan dengan Kadar Enzim Cholinesterase pada Darah Petani Kentang di Gapoktan Al-Farruq Desa Patak Banteng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Tahun 2016. Buletin Kesehatan Lingkungan Masyarakat. 2017;36(3):194–202.

Susilowati DA, Widjanarko B, Adi MS. Behavioral of Spraying Farmer Related to Serum Cholinesterase Levels. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia.

2017;13(4):289–294.

Downloads

Published

2024-01-19