SOSIALISASI DAN PRAKTEK PIJAT ENURESIS TERHADAP IBU BALITA DALAM PENANGANAN MENGOMPOL PADA BALITA DI POSKESKEL PUSKESMAS YOSOMULYO KOTA METRO

Authors

  • Yuliawati Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Martini Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
  • Ranny Septiyani Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

DOI:

https://doi.org/10.55681/ejoin.v1i11.1829

Keywords:

Balita, Pijat Enuresis, Mengompol

Abstract

Anak berusia 3-5 tahun sebagian besar dapat BAK dan BAB sendiri. Anak belajar tidak mengompol pada siang hari di usia 2 tahun, malam hari usia 3 tahun, dan umur 5 tahun anak dapat mengontrol kandung kemih. Epidemiologi di luar negeri menunjukkan usia 6-7 tahun 80% dapat mengendalikan kandung kemihnya, sedangkan 20% mengalami enuresis (Soetjiningsih, 2017). Indonesia diperkirakan jumlah balita mencapai 30% dari 250 juta jiwa. Menurut Child Development Institute Toilet Training bahwa 10-25% anak usia 5 tahun, 10% anak usia 10 tahun, hampir 2% anak usia 12-14 tahun dan anak 1% anak usia 18 tahun masih mengompol (Elvira, 2015). Kota Metro tahun 2019, diketahui 32 (32%) mengalami enuresis di Puskesmas Tejo Agung (Uchti, 2019). Wilayah Poskeskel Margorejo Kota Metro didapatkan 60% dari 54 anak usia 3-5 tahun mengalami enuresis (Permana, 2018). Upaya yang dapat dilakukan mengatasi enuresis non-farmakologi dapat diatasi dengan terapi akupresur atau pemijatan pada titik-titik tertentu. Tujuan dalam pengebdian Masyarakat yaitu menambah pengetahuan tentang pijat enuresis dan menambah keterampilan ibu dalam mengatasi ngompol. Metode kegiatan dilaksanakan cara demontrasi  persiapan kegiatan meliputi persiapan alat, mannequin, lembar pretest dan posttest. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan wilayah kerja UPTD Puskesmas Yosomulyo didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan dan prilaku pretest dan posttes setelah diberikan sosialisasi tentang teknik pijat enuresis dalam waktu 3 jam 30 menit mendapatkan sekor rata – rata pretest 6.1000 dan posttes 9.6000 dan adanya peningkatan pretest dan posttes setelah dilakukan sosialisasi teknik pijat enuresis 40% ibu bisa melakukan secara mandiri dan 60% bisa dengan bantuan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ang S, 2017, Akupunktur Enuresis / yiniao, Jatim Indonesia PKNI (IKNI) DPD JATIM, Kelas Akupunktur Angkatan ke-XIV.

Elvira N, dkk, 2015, Efektifitas Terapi Akupresur terhadap Frekuensi Enuresis pada Anak Usia Prasekolah di Kota Pontianak, Jurnal Untan, Pg.3,42.

Kurniawati, F. et. Al., (2018). Kejadian Enuresis (mengompol) berdasarkan Faktor Psikologis dan Keturunan pada Anak Usia Prasekolah (4-5 tahun) di TK Sekar Ratih Krembangan Jaya Selatan Surabaya. Buletin Penelitian RSUD DR. Soetomo. Vol. 10 No.2 Tahun 2008.

Nursinta; Candrawati E; Ariani NL, 2019, Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Frekuensi Enuresis pada Anak Usia Prasekolah (3-6 Tahun), Jurnal Nursing News Vol.4 No.1.

Permana I, 2018, Pengaruh Terapi Akupresur terhadap Penurunan Frekuensi Enuresis pada Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Poskeskel Margorejo. Skripsi D-IV Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Lampung.

Potter PA; Perry AG, 2019, Fundamental Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta,Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2023.

Soetjiningsih; Ranuh, 2017, Tumbuh Kembang Anak, Buku Kedokteran EGC, Jakarta, Indonesia, Hal. 732-379.

Thiedke C, Nocturnal Enuresis, American Family Physician, Vol. 67, pg. 1499- 1506.

Uchti M, 2019, Pengaruh Terapi Akupresur dan moksibasi terhadap Penurunan Frekuensi Enuresis pada Anak Usia Prasekolah di Puskesmas Tejo Agung Kota Metro. Skripsi D-IV Kebidanan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang, Lampung.

Wolraich, M. L. (2018). Development Behavior Pediatrik : Evidence and Practice.Canada: Mosby Elsevier.

Downloads

Published

2023-11-20